Hukumi sak karepmu ?!

" Sendiri dalam keta'atan lebih baik, dari pada berdua dalam kemaksiatan ? "

Seberapa nilai keta'atanmu?
Seberapa nilai maksiatmu?

Terkadang terkekeh ketika para milenial masa kini, membuat snap dg caption itu.
Lawong subuh-an e ae, jam 6 kayak saya wkwk

Bagaimana seseorang yg berdu'aan di-justifikasi melakukan sebuah kemaksiatan? Sedangkan yg tau perihal dosa adalah hal kompleks mengenai diri sendiri dan Tuhannya.

Apakah diri kita (yang memakai caption snap tersebut) sudah lebih baik, atau mungkin kita sudah berhak menjadi tuhan karna itu ?

" man ana man anta ? "

Sedang Tuhan sendiri berkata,

لنا أعمالنا و لكم أعمالكم

Terlepas dari tujuan memotivasi diri sendiri (self-remainder) atau-pun dengan tujuan MENYINDIR.
Itu bukan hak kita, semua individu berhak; bernafas, makan, dsb.

Itu kehidupan mereka " bodo amat gitu".
Mungkin kata "bodo amat", terlihat begitu menyedihkan.
Tapi dibalik kata itu, merupakan sebuah motivasi untuk lebih baik memperbaiki diri sendiri dan tak perlu "berlaga sok" menasehati orang lain, yang bahkan kita tidak tau, apakah orang itu lebih buruk atau bahkan lebih baik dari kita dari sisi yg lainnya.

Seberapa banyak kebaikan yg kita lakukan, semata - mata hanya "Fadhol" karunia Tuhan.
Namun Seberapa banyak kemaksiatan yg kita lakukan, jangan disepelekan.
karna bisa jadi itu "Istidroj" penyengsaraan Tuhan.

Maka sering kali, Para Kyai / Ustadz ketika di akhir pengajian di akhiri dg kata "Wallahu a'lam bisshowab"


Sekian
Tebuireng, 13/12/19

Comments

Popular Posts